Senin, 01 September 2014

Kesetimbangan Fasa Sistem Terner Air – Kloroform – Asam Asetat

    Kloroform yang kelarutannya dalam air sangat kecil, apabila ditambahkan asam asetat kelarutannya bertambah besar. Hal ini disebabkan karena asam asetat mudah larut dalam air, begitu pula asam asetat dapat larut dalam kloroform dalam berbagai perbandingan.
       Bentuk diagram hasil kelarutan tersebut dilukiskan dalam segitiga sama sisi yang terjadi pada suhu dan tekanan yang tetap. Aturan Gibbs yang digunakan untuk menentuka kedudukan sistem adalah sebagai berikut, persamaan V = C – P, dengan V adalah derajat kebebasan, C adalah jumlah komponen, dan P adalah jumlah fasa dalam sistem.
        Untuk sistem terner, C bernilai tiga, sehingga persamaan Gibbs menjadi persamaan V = 3 – P. Dengan menggunakan persamaan tersebut, derajat kebebasan yang diperlukan untuk menentukan kedudukan sistem dalam daerah satu fasa adalah sebanyak dua.
Gambar 1. penentuan komposisi sistem


Kedudukan sistem ditentukan sebagai berikut:
A adalah tempat kedudukan sistem 100% A; 0% B; 0% C.
B adalah tempat kedudukan sistem 100% B; 0% A; 0% C.
C adalah tempat kedudukan sistem 100% C; 0% A; 0% B.
        Garis miring AC yang sejajar denganya, secara berturut-turut dari kiri ke kanan, merupakan tempat kedudukan sistem 0% B, 10% B, 20% B dan seterusnya sampai 100% pada titik B.
     Garis miring BC dan yang sejajar dengannya, secara berturut-turut dari kanan ke kiri, merupakan tempat kedudukan 0% A, 10% A, 20% A, dan seterusnya sapai 100% A pada titik A. Sementara itu, garis mendatar AB dan yang sejajar dengannya, secara berturut-turut dari bawah ke atas, merupakan temat kedudukan sistem 0% C, 10% C, 20% C, dan seterusnya sampai 100% C pada titik C. Titik D adalah kedudukan sistem dengan komposisi 20% B, 30% C, dan 50% A. (Tim Kimia Fisika I UPI, 2014 : 1,2)
            Komposisi salah satu komponen sudah tertentu jika dua komponen lainnya diketahui. (Mulyani, 2001 : 404)
            Bentuk diagram kloroform – air – asam asetat pada suhu dan tekanan tertentu seperti terlihat pada gambar 2.

Gambar 2. diagram fasa kloroform – air – asam asetat 


            Kurva yang terdapat dalam segitiga merupakan kelarutan antara ketiga zat. Di dalam kurva terdiri atas campuran sistem yang memiliki dua fasa cair-cair, yaitu: asam asetat dengan kloroform yang larut dalam air dan asam asetat dengan air yang larut dalam kloroform. Garis PQ merupakan garis penentu komposisi sistem, yang letaknya tidak sejajar dengan garis , dan disebut garis dasi (tie line).
Misalkan suatu sistem dimulai dari komposisi K, berdasarkan aturan Lever, sistem ini merupakan sistem dua fasa (jika dikocok akan terlihat keruh). Dengan menitrasi campuran oleh asam asetat, maka komposisi sistem akan berjalan sepanjang garis KK’ menuju titik 100% asam asetat. Dengan pengocokan secara hati-hati selama titasi akan diperoleh tetesan terkahir ketika kekeruhan tepat hilang, yaitu titik K’. (Tim Kimia Fisika I, 2014: 2,3)
            Lebih lanjut segitiga adalah sama sisi, jumlah jarak-jarak garis tegak lurus dari sembarang titik dengan segitiga ke sisi-sisi adalah konstan dan sama dengan panjang garis tegak lurus antara sudut dan pusat dari sisi yang berlawanan, yaitu 100% atau satu. (Dogra, 2008: 473)

            Dua fasa dalam kesetimbangan harus selalu bertemperatur sama. Lebih dari itu harus bertekanan sama, asalkan tidak terpisah oleh dinding keras atau oleh suatu antar permukaan yang memiliki lengkung berarti. Akhirnya sembarang zat yang dapat lalu-lalang dengan bebas diantara kedua fasa itu harus memiliki potensial kimia yang sama di dalamnya. Kriteria penting bagi kesetimbangan ini yang dinyatakan oleh sifat-sifat intensif T, P, dan ยต, langsung menuju kepada aturan fasa Wiliard Gibbs. (Konnerth, 1993: 157)

sumber: 
Dogra. (2008). Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta : UI Press.
Konneth. (1993). Prinsip-Prinsip Kesetimbangan Kimia edisi Keempat. Jakarta : UI Press.
Mulyani, Sri. (2004). Kimia Fisika I. Bandung: UPI.
Tim Kimia Fisika I UPI. (2014). Panduan Praktikum: "Sistem Terner Air - Kloroform - Asam Asetat". Bandung: tidak diterbitkan.

Rabu, 07 Mei 2014

Tau, kan? Semua orang punya kelemahan

18-04-2014


Tau kan? Semua orang punya kelemahan,
Nah.. salah satu kelemahan manusia itu memandang orang lain 'rendah' gara-gara kelemahannya.

Kedua, tiba-tiba jadi salting itu menurut gw termasuk salah satu kelemahan manusia juga
 and I'm gonna specifically talking about the second thing.

Bukan bermaksud curcol, tapi mungkin diantara kalian (jiaah) ada yang pernah ngalamin juga.
Misalkan, ketika ketemu sama orang-orang tertentu, eh tiba-tiba seakan sifat kalian berubah, 
salting, gak bisa ngomong lancar, jadi diem, ato mungkin bisa jadi cerewet seketika.

Naaah, kalo 'sifat yang tiba-tiba berubah' kalian itu muncul dan membawa dampak buruk, 
mungkin itu pertanda kalo kita udah harus memperbaiki diri.

Iya, memperbaiki diri...


Okesip.

Minggu, 23 Februari 2014

Sate :D


Ini gara-gara tadi pagi bete ngerjain jurnal, jadi gw iseng ke gasibu sendirian :D


Setelah muter-muter terus laper, gw mau nyari makan tapi asa gak enak makan sendirian hehe, then I saw sate, I actually mentioned the granny yang lagi ngipas-ngipasin sate, pas-pasan ada 2 tempat duduk kosong dan ada Ibu-ibu juga lagi duduk. Then I though the lady was the granny's daughter, dan ternyata bukan!

Pas gw nanya itu sate apa, nah si Ibu ini yang jawab dan akhirnya gw ngobrol aja sama si Ibu, sunda banget! Dari ceritanya gw tau kalo si Ibu suka banget sama sate si Mbah, dan dia bukan anaknya walopun kayak yang akrab banget.

Nah yang bikin heran itu, pas Mbah udah selesai ngipas-ngipas sate terus kita ngobrol, dia ngomongnya jawa banget -_- Yaah... jadilah kita bertiga ngobrol pake bahasa masing-masing hahaha



Yang bikin salut, walopun yang satu sunda banget dan yang satu lagi jawa banget, mereka tetep bisa akrab tuh! :) 

Kamis, 16 Januari 2014

just two girls' convo

z: "..., gimana sa?"
n: " ya ga gimana gimana.. alhamdulillah."
z: "ntar abi stress punya mantu pada gondrong gondrong!!! HAHAHAHAHA!!"
n: "HAHAHAHAH **DA!!!"

*makan arummanis*
z: "enak banget"
n: "ntar mah di surga gw mau makanan gw ini" 
z: "iya gw juga"

I have no idea about this convo but...
we'll read it when we'll be older,
and laugh.